Saturday 7 March 2015

Kepemimpinan

LEADERSHIP
Kemampuan mendorong/ mempengaruhi suatu kelompok/ anggota group dalam upaya pencapaian/ mewujudkan tujuan organisasi

Suatu organisasi membutuhkan :
PEMIMPIN untuk :
menghadapi status quo/ memulai perubahan, merumuskan visi untuk masa depan dan, menjadi inspirator bagi seluruh anggota organisasi

MANAJER untuk :
merumuskan rencana-rencana secara detail, menciptakan struktur organisasi yang efisien dan, mengelola aktifitas operasional harian

3 Faktor penting dalam kepemimpinan :
  1. Orang yang memimpin
  2. Orang yang dipimpin
  3. Situasi yang dihadapi

Ciri Kepemimpinan Tidak Efektif
1. Gaya kepemimpinan tdk sesuai dengan kebutuhan
2. Bawahan melaksanakan  tugas dengan rasa terpaksa
3. Tujuan  pribadi tdk sesuai dengan tujuan organisasi

Ciri Kepemimpinan Efektif
1. Timbul rasa mantap pd diri bawahan, percaya pd puan, reaksi puas & peningkatan  diri
2. Bawahan percaya pd pemimpin-nya
3. Tercipta hubungan kerjasama yg kondusif
4. Siap pecahkan masalah, tdk lari dr kenyataan
5. Merangsang & mengembangkan pola pikir yg berorientasi pd tujuan organisasi

Trait Theories of  Leadership 
Teori-teori yang berpandangan bahwa kepribadian, status sosial, tampilan phisik atau kecerdasan yang dimiliki seseorang (sejak lahir/ karena keturunan), yang menjadikan dia seorang pemimpin.

MODEL 5 BESAR:
1.Ekstraversi
2.Kemampuan bersepakat
3.Stabilitas Emosi
4.Sifat berhati-hati (Conscientiousness):
5.Keterbukaan thd hal baru (Openness to Experience):

kepribadian, status sosial, tampilan phisik atau kecerdasan dapat menjadikan seseorang sebagai pemimpin, namun bukan menjadi jaminan bahwa dia akan berhasil memimpin organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi

Behavioral Theories of Leadership
Teori-teori yang mengedepankan perilaku-perilaku spesifik (yg dapat dipelajari) yang membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin. 


Perilaku-perilaku yang berkaitan dengan :
Interpersonal relationship dan aspek-aspek teknis dalam pekerjaan menjadi dimensi dalam pengukuran efektifitas kepemimpinan.

Pendekatan ini belum menjadikan faktor-faktor yang bersifat situasional sebagai variabel dalam pengukuran efektifitas kepemimpinan

Contingency Theories
Keyakinan, bahwa pola kepemimpinan akan selalu cocok/ sesuai untuk semua situasi/ kondisi, ternyata belum tentu benar

Kepemimpinan situasional: Kepemimpinan yang efektif dicapai dengan memilih gaya kepemimpinan yang benar dan berfokus pada situasi kesiapan para pengikut (HERSEY & BLANCHARD)

Neo-charismatic Theories
Teori-teori kepemimpinan yang;
•Menekankan pada perilaku pemimpin yang dapat menjadi perlambang/ simbol dan mempunyai pesona emosional,
•Mencoba mengungkap cara-cara untuk mendapatkan pengikut yang fanatik (extraordinary levels of follower commitment)
•Menghindari kerumitan teoritis dalam pengelolaan aktifitas yang berkaitan dengan kepemimpinan.

Charismatic Leadership
Rasa hormat pengikut timbul dari hasil pengamatan atas perilaku (yang mencerminkan pengorbanan atau menunjukkan adanya kemampuan lebih) pemimpinnya.

•Memiliki visi serta dapat menjelaskan secara jelas dan lugas
•Rela berkorban atau menanggung resiko secara pribadi
•Mampu (secara realistis) melihat hambatan-hambatan dan mendapatkan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk melakukan perubahan/ perbaikan.
•Terbuka terhadap pendapat lain dan cepat tanggap atas kebutuhan pengikutnya.
•Berperilaku melawan arus (unconventional).

Visionary Leadership
Pola kepemimpinan yang menjadikan visi (yang rasional, realistis serta atraktif) sebagai faktor pendorong pengerahan potensi (keahlian, bakat) dan sumber daya dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. 

Pola kepemimpinan yang memberikan perhatian secara individual dan setara kepada seluruh pengikutnya, dalam bentuk: inspirasi, peningkatan kemampuan intelektual dan pengembangan wawasan dengan tujuan untuk mendapat-kan ‘extra efforts’  

Transformational Leadership
Prosesnya: meningkatkan kebutuhan anggota ke arah:
   Self-directing: visi pribadi, aspirasi ke masa depan
   Self-reinforcing: menghargai prestasi sendiri, melakukan
   studi banding dg orang lain untuk pengembangan diri
   Self-actualizing: menggunakan potensi pribadi secara
   Maksimal ke arah keunggulan, berani hadapi tantangan
   Self-regulating: proaktif, disiplin pribadi
   Self-controlling: pegendalian diri yg matang

LEADERSHIP ISSUES (a)
Emotional intelligence, Intelligence Quotient yg tinggi dan penguasaan teknis sangat diperlukan dlm konteks kepemimpinan, namun itu dirasakan masih belum mencukupi, akan lebih lengkap apabila seorang pemimpin memiliki: self-awareness, self-management, self-motivation, empathy dan social skill (EI) 

Team leadership, pemimpin yg efektif paham dan tahu persis, kapan dia harus mendampingi anak buah (tim) dan kapan harus melepaskan anak buah  bekerja mandiri. 

Moral leadership, cara-cara, metode yang dipakai oleh seorang pemimpin harus sesuai dan selaras dengan kandungan idealisme dari tujuan yang akan dicapai. 

Cross-cultural leadership, nilai-nilai kebudayaan setempat (nasional) harus menjadi konsideran dalam memilih dan menetapkan pola kepemimpinan yang efektif.

TRUST
Pengharapan/ keinginan pada  pihak lain untuk tidak  berlaku curang/ mempergunakan kesem-patan.

Dengan semakin labil dan tidak menentunya dinamika lingkungan organisasi maka faktor KEPERCAYAAN (strong bond of trust) semakin berperan menggantikan ketentuan-ketentuan birokratis yang berkaitan dengan ekspektasi dan kerjasama.

Alasan mempercayai seseorang :
Deterrence-based trust, adalah rasa percaya/ mempercayai seseorang yang didasarkan pada rasa takut atau segan  (menghindari konsekuensi buruk yang mungkin terjadi). 

Knowledge-based trust, adalah rasa percaya/ mempercayai seseorang yang didasarkan pada ‘behavioral predictability’ ( merupakan akumulasi pengalaman berinteraksi antara kedua belah pihak).

Identification-based trust, adalah rasa percaya/ mempercayai seseorang yang yang timbul karena masing-masing pihak telah saling memahami secara mendalam keinginan dan aspirasinya. 

Kepercayaan akan terbentuk bila :
1.Adanya keterbukaan
2.Adil
3.Mengatakan apa yang sesungguhnya dirasakan
4.Mengatakan kebenaran
5.Menunjukkan konsistensi
6.Memenuhi Janji
7.Menjaga Kepercayaan
8.Menunjukkan Kompetensi

No comments:

Post a Comment